Ayo Bergabung!

Minggu, 18 September 2016

Wedang Uwuh, Minuman Asik anti Infeksi Opportunistik


Beberapa minggu yang lalu saya kena tonsilitis, alias radang tonsil tenggorokan, gara-gara bandel makan makanan ga sehat tengah malam karena load kerjaan. radang ini bisa disebabkan 2 hal, bakteri atau virus. kalau bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik, tapi karena saya sudah 2 tahun tidak minum obat kimia, ketika kemarin minum obat dokter tubuh ini berontak, segala terasa mulai dari pusing2, nyeri otot, hingga mual. hampir seminggu tersiksa menelan dan berbicara.

Lalu saya mendapat oleh2 dari teman yang baru pulang dari liburan di Yogyakarta, yaitu beberapa bungkus bahan2 alami untuk direbus, namanya wedang uwuh, atau minuman sampah, lohh?
disebut minuman sampah karena bahan-bahannya seperti tumpukan sampah, yaitu serutan kayu dan daun2 kering.
saya minum wedang ini selama 3 hari, 2x sehari. alhamdulillah radang tenggorokan berangsur pulih tanpa menunggu lama.

komposisi wedang uwuh adalah: jahe, serutan kayu secang, cengkeh, daun kayu manis, daun pala, daun sereh (bukan sirih), gula batu.
semua dicuci bersih, dan direbus.

saya ga pernah googling dari sembarang web di google kalau cari referensi herbal, google hanya utk cari klaim awal, untuk lebih detil dan akurat, saya cari jurnal ilmiah nya langsung. 
setelah saya teliti dari beberapa jurnal penelitian asing ternyata komposisi herbal ini masing2 punya manfaat yang saling melengkapi, ada antioksidan, antihistamin (anti alergi), antiinflamasi (anti pembengkakan), antimikroba, antipiretik (anti demam), hingga diuretik (peluruh air seni).

dari bahan2 itu, satu bahan yang membuat saya tertarik, yaitu kayu secang (Caesalpinia sappan). ternyata kayu ini punya banyak banget manfaat. kayu secang ini bila direbus akan membuat rebusan berwana merah darah, kayu ini diklaim punya efek anti radang dan pelega pernafasan, penelitian di UGM yogya juga menyatakan bahwa kayu secang berpotensi utk anti kanker, obat TB, dan sipilis. wow.

saya lalu cek dan ricek jurnal ilmiah, yaitu:

  • Jurnal asia pacific for tropical medicine: menyatakan bahwa kayu secang memiliki zat brazilin yg bereaksi sbg antioksidan, antiinflamasi, antiacne, antibakteri, khususnya bakteri2 pencernaan (e-coli, strepotococcus, salmonella) bagus utk yg DIARE. antijamur khususnya CANDIDA, dan hepatoprotektif (pelindung liver) baik utk yg HEPATITIS atau HEPATOTOKSISITAS akibat obat. sehingga tanaman ini disebut sbg salah satu antibiotik alami.
  • Jurnal Songkla Univ: ternyata ekstrak kayu secang punya fungsi sebagai HIV-protase inhibitor!
RESEP WEDANG UWUH: (utk 1 gelas)
Rebus: 1 ruas besar jahe (geprek), segenggam serutan kayu secang, beberapa helai daun kayu manis (sy ganti jd batang kayu manis bila ga ada daunnya), beberapa helai daun pala, sejumput cengkeh, setangkai daun sereh (geprek), gula batu
optional: sy sendiri suka nambahin biji jintan hitam (habatusauda) yg dihaluskan, gula batu saya ganti jd madu 3 sendok (jgn direbus) tp madu akan merubah warna rebusan.
rebus hingga warna menjadi merah, saring, nikmati selagi hangat.
bila ditambah madu, warna akan berubah menjadi keemasan.

Semoga sehat selalu.
bangkit bersama MAHA STAR,
with MAHA STAR, gue enggak kudet!

SUMBER JURNAL ILMIAH (pustaka elektrik MS):
Journal Asia Pacific for Tropical Medicine: Aktivitas Farmakologis Brazilin pada Kayu Secang
Journal Songklanakarin. J. Sci. Tech: Efek Protase Inhibitor HIV pada Tanaman Famili Caesalpiniaceae
Sumber lain:
- Wikipedia (diakses tgl 18 Sept 2016)

0 komentar:

Posting Komentar