Ayo Bergabung!

Selasa, 10 Januari 2017

1 dari sekian banyak pengakuan anggota baru, beruntungnya bergabung dengan MAHA STAR

sejak bergabung dengan mahastar serasa hidup kembali. optimis menjalani hidup.rasa2 nya tidak sendiri lagi. byk sahabat yang mempunyai tujuan sama.entah gimana klo ga   gabung grup ini. mungkin sampe skr masih depresi.terima kasih temen2 MS. mari kita semua taubat nasuha.dengan sakit seperti ini menandakan Allah menghendaki kebaikan pada diri kita.bayangkan saja orang yang abis berzina lalu kecelakaan di tengah jalan namun belum smpet mengucap taubat.bisa2 kekal di neraka.Allah masih memberi kita kesempatan mendapatkan surga.



Jumat, 06 Januari 2017

ARV Effect #2: Steven Johnson Syndrome

[PERINGATAN: Gambar-gambar dalam post ini mungkin bersifat 'disturbing', mengerikan dan tidak cocok untuk sebagian orang]


Seperti yang sudah sahabat semua ketahui, ARV adalah obat kimiawi yang harus dikonsumsi seumur hidup oleh orang-orang yang divonis HIV, sementara efek samping jangka panjang ARV adalah AIDS itu sendiri. 
Sahabat yang belum membaca rangkuman efek samping jangka panjang dari ARV bisa dibaca di blog kita disini. Pernah juga kita bahas mendalam tentang salah satu efek samping jangka panjang yaitu Lipoatrofi-lipodistrofi, yaitu penimbunan lemak pada tempat yang tidak seharusnya dan kehilangan lemak ekstrim pada beberapa bagian tubuh, blog post-nya bisa dibaca disini.
kali ini kita akan bahas tentang efek jangka panjang lainnya yang ga kalah ngeri, mematikan, dan sering terjadi oleh pengguna ARV berbagai regimen, yaitu kerusakan hebat bahkan kematian dari jaringan epidermis kulit dengan nama medis Steven Johnson Syndrome atau disingkat SJS.

Steven Johnson Syndrome adalah bentuk dari nekrolisis epidermis, penyakit kulit mematikan karena keracunan. Dimana sel epidermis yang mati akan terpisah dari jaringan dermis. Sindrom ini adalah hipersensitivitas yang menyerang kulit dan membran mukosa (jaringan dalam mulut, vagina dan anus juga usus). Penyakit ini disebabkan oleh efek pengobatan tertentu, atau dalam kasus langka, karena kanker. SJS erat kaitannya dengan Toxic Epidermal Necrolysis (TEN) atau biasa dikenal dengan Lyell's Syndrome, dimana kondisi jaringan kulit yang mati akibat keracunan obat-obatan benar-benar terkelupas habis dari tubuh dan menyebabkan kematian.


Gambar diatas adalah contoh klinis dari sindrom SJS yang terjadi: (a) rusaknya bagian dari bibir dan mulut adalah karakteristik dari SJS dan TEN. (b) gambar lesi yang diperbesar dari pulpatic macule, bisul kecil, dan lepasnya epidermis. (c) gambar biopsi kulit menunjukan lepasnya jaringan epidermis kulit yang mati. (d) SJS tertutup dengan munculnya bisul bisul kecil. (e) sampingan dari bisul kecil dan terlepasnya epidermis kulit dari 35-40% tubuh. (f) lepasnya jaringan epidermis sering muncul pada telapak tangan dan kaki.

Dalam penelitian yang dilakukan peneliti di Eropa yaitu EuroSCAR Study group (gabungan dari universitas kedokteran di Jerman, Belanda, Italia, dan Perancis) menyatakan bahwa dari 18 pasien yang menggunakan Nevirapine, 15 mengalami sindrom ini dengan tingkat keparahan beragam dari 4-55% (dengan nilai tengah keparahan adalah 25%). Hasil ini dipublikasikan dalam jurnal berjudul Nevirapine and the risk of Stevens-Johnson syndrome or toxic epidermal necrolysis, atau Nevirapine dan Resiko Steven Johnson Syndrome atau TEN. jurnal yang sudah kami kumpulkan ini dapat didownload disini.

Studi kasus yang sama juga dilakukan pada regimen ARV yang lain yaitu Efavirenz, dimana terdapat hasil bahwa sebagian besar penderita SJS pada tervonis HIV disebabkan karena terapi ARV golongan NNRTI, salah satunya Efavirenz. Setelah penggunaan ARV dihentikan, Sindrom SJS berangsur berhenti. Laporan ini dapat dibaca di jurnal Efavirenz-Associated Stevens-Johnson Syndrome yang dapat di-download disini.

Ternyata, Efek samping jangka panjang dari ARV sangat mengerikan dan mematikan, salah satunya SJS dan TEN ini yang dapat mematikan dan melapaskan jaringan epidermis kulit, dan efek ini terjadi pada 80% pasien yang dilakukan studi menggunakan regimen ARV dasar yaitu Efavirenz dan Nevirapine (golongan NNRTI).
Contoh saksi sahabat MAHA STAR yang pernah terkena SJS ini bisa dilihat di grup dalam link ini dan gambar ini:

So, Masih mau gambling pake ARV??

Sumber:
Jurnal Nevirapine and the risk of Stevens-Johnson syndrome or toxic epidermal necrolysis
Jurnal Efavirenz-Associated Stevens-Johnson Syndrome
Wikipedia Steven Johnson Syndrome
Wikipedia Toxic Epidermal Necrolysis




Rabu, 04 Januari 2017

Penelitian Jepang: Black Garlic Terbukti Meningkatkan Sistem Imun


Sebuah jurnal dari Medical Aromatic Plant Science and Biotechnology, Science Book mempublikasikan penelitian dari Institute of Immunology China Medical University dan Department of Clinical Immunology Hirosaki University, Jepang tentang kandungan black garlic yang ternyata dapat meningkatkan sistem imun.

Black garlic atau bawang-putih hitam adalah hasil proses bawang putih dengan cara menjaga bawang putih segar dalam temperatur tinggi (65-80 derajat celcius) dan kelembababan 70-80% disebuah ruangan/tempat selama 30-40 hari tanpa adanya tambahan apapun. bawang putih segar akan berubah perlahan-lahan menjadi kecoklatan dan bahkan hitam beberapa bulan kemudian karena proses karamelisasi, black garlic punya rasa mirip buah yg lembut dan tanpa bau menyengat.
Kenapa harus dibuat menjadi black garlic? selain tidak berbau menyengat, kandungannya pun berubah. kandungan karbohidrat di black garlic meningkat 20% (terbukti dengan rasa manis yang muncul), kandungan lain seperti asam amino sistein, phenilalanin, tirosin, leusin, valin, alanin, glisin, asam glutamik dan asam aspartik meningkat seiring proses.
Di Jepang, Tiongkok, atau Korea, black garlic biasa dijadikan bahan masakan dan obat tradisional.

proses bawang putih segar (kiri) menjadi black garlic (kanan) karena proses dari temperatur dan suhu selama sebulan

Dalam penelitian ini, black garlic yang diekstraksi dalam uji laboratorium menunjukan bahwa 50% memiliki aktivitas anti-tumor. Black garlic juga punya kandungan anti oksidan yang tinggi, beberapa kali lipat dibanding bawang putih segar.

Hal yang paling penting, ternyata black garlic bisa meningkatkan sistem imun, karena black garlic meningkatkan aktivitas natural killer cell yang mampu mengeliminasi sel kanker, sel tumor, dan sel yang terinveksi virus. Dalam penelitian in vivo laboratorium, penggunaan black garlic selama 5 hari dapat meningkatkan aktivitas natural killer cell selama maksimal 10 hari. ekstract black garlic berpengaruh dalam kinerja makrofag dan limfosit T untuk mengaktivasi natural killer cell. 
copy jurnal resmi yang sudah dikumpulkan di pustaka elektrik MAHA STAR bisa diunduh di sini.

Sumber:
Jurnal Ilmiah: Black Garlic Extract Enhance Immune System, Medicinal and Aromatic Plant Science and Biotechnology, 2010, Global Science Books.

Selasa, 03 Januari 2017

Dokter & Tim Medis yg Menjebak serta Menstigmaku

DUNIA KU BAGAI KIAMAT

ini adalah kisah saya sendiri, saya akan berbagi pengalaman saya di sini. Pagi itu saya berniat untuk memeriksakan diri di puskesmas di kota tempat tinggal saya atas saran dari teman saya ( bukan tes hiv ). Saya sms teman saya untuk menemani saya buat periksa ke puskesmas itu. Berangkatlah kita ke sana pagi itu jam +-7an, saya ke situ berniat mau memeriksakan diri saya atas keluhan yang saya alami yaitu gatal di bagian anus sama gatel. Tapi pas saya mendaftarkan diri saya, saya di mintain ktp alasan nya buat data pengunjung. Tapi saya beralasan belum punya ktp karena waktu itu saya masih sekolah kelas 3smk, jadi saya kasih nama sama alamat palsu aja. Pas mau di periksa koq ada sesi kaya wawancara ? Di tanya ini itu segala macam. Pas udah selesai wawancara nya saya masuk ke ruangan yang lain, kata nya untuk pemeriksaan lebih lanjut.di ambillah darah saya itu,1 jam saya di suruh menunggu. Dalam hati saya bertanya2 koq aneh cara pemeriksaan nya, aku kan mau periksa ini malah di wawancara. Setelah satu jam menunggu saya di panggil, dan ibu ibu yang pake kerudung ala ala hetty koes endang itu bilang, "gimana ini kamu koq bisa " saya bingung maksud nya apa ibu ibu itu bilang gitu. Pas di keluarin kertas selembaran dia bilang "kamu positif" kata nya. Di situ aku masih bingung maksud nya apa saya tanya ke ibu nya maksud nya apa ini bu? Terus dia bilang kamu positif hiv. Dungjreng !!!! Gelap rasa nya dunia ini, seperti terjatuh ke dalam jurang yang teramat dalam, bulan september menjadi saksi gugur nya semua rencana dan cita2 yang sudah saya persiapkan setelah lulus sekolah nanti, di hari itu aku harus mengubur impian ku pergi ke formosa, di bulan itu aku harus memilih maju ke depan dengan tertatih atau terpuruk selama nya. Pengen nangis tapi tak bisa, pengen marah ke siapa?. Setelah itu teman saya ( teman saya bukan anggota konselor/pun lsm ) menghampiri saya yang sedang duduk melamun di depan teras puskesmas itu. Lalu dia bertanya, lalu saya kasih tau kabar buruk itu ke dia. Lalu saya berkata sama dia "kamu masih sudi berteman sama aku ini ris?" . teman saya berusaha menenangkan saya, dan membantu saya untuk terus bangkit. Saya pun tak mau tinggal diam saya langsung jelajah ke gogle tentang bagimana pengobatn hiv, bagaimana dampak arv macam2 pokok nya. Di situ saya mulai mikir2 badan saya sehat, saya tidak kenapa napa, tapi tetap rasa takut, bimbang selalu muncul. Akhir nya saya putuskan untuk melanjutkan pemeriksaan ke RS dengan membawa selembar kertas yang di berikan pihak puskesmas kepada saya waktu itu. Ke esokan hari nya saya berangkat di temani teman saya yang selalu support saya. Sesampai nya di tempat pendaftaran, saya jadi bahan cemo'ohan pegawai rs, bahkan ada yang memandang saya sinis, kat nya b20 ya, awas ada b20 bla bla bla, kalau tidak ada teman saya mungkin saya gak akan sekuat waktu itu. Pas udah selesai daftar ini itu, tapi tetap dengan nama dan alamat yang saya sengaja palsukan akhir nya saya di bawa ke ruangan khusua odha, di sana saya bertemu dokter dan asisten nya. Kemudian saya serahkan selembaran kertas yang dari puskesmas itu, lalu dokter nya bilang gak usah tes ulang ini udah poaitif, saya di takut2in di situ, kata nya ada yang 3bulan meninggal karena gak mau minum obat, ada yang kurus kering bla bla bla. Di saat ketakutan itu saya nurut aja kata dokter nya, lalu saya di kasih obat entah itu apa saya gak tau. Besok nya saya minum obat dari dokter itu, subhanallah mual, bumi kaya muter2, seminggu saya konsumsi obat itu, kulit saya jadi keriput kaya orang lansia, kurus banget jadi nya. Gak tahan dengan ke adaan saya ini, saya cerita ke ortu saya tentang status saya sebagai odha, awal nya ibu saya gak mau nerima jadi saya pergi dari rumah. 5 bulan berlalu saya ninggalin ortu, akhir nya saya putuskan pulang berkat support dari teman saya. Dan saya juga udah ningglin obat terkutuk itu sejak pemakaian yg ke 7hari. Akhir nya saya pulang, ortu saya menerima saya. Dan sejak saat itu kehidupan saya jadi normal kembali, bahkan ortu jadi lebih perhtian. Saya tinggalkan obat laknat yang membuat saya kaya mayat hidup itu, saya hany konsumsi kunyit, kadang sambiloto sama biji jinten. Dan waaoow hasil nya berat badan saya yang semula mentok di 50kg, sekarang naik jadi 56kg walau butuh waktu cukup lama. Pikiran pikiran negatif saya buang jauh2, karena saya baik2 saja. Tanpa terken hiv pun nanti juga saya bakalan mati, itu yang membuat saya terus bangkit. Tinggal bagaimana cara nya saya memanfaatkan sisa hidup saya buat orang tua saya, menunjukkan ke pada para konselor durjana dan abdi lsm kalau odha itu tidak seburuk yang mereka pikirkan, tanpa obat dari mereka pun kita bisa sehat, mampu berdiri sendiri. Karena hidup bukan untuk di bodohi, ingat yang merasakan sakit gak nya ada di diri kita, merek para pencari mangsa cuma tau lewat berita berita bejad penuh kepalsuan. #salam sehat M.S