Ayo Bergabung!

Rabu, 26 April 2017

1 Lagi Korban ARV yg selalu ditutupi pihak mainstream

Sekedar cerita sobb.
Temen sayaa kemarin telah pulang ke rumah allhd swt. Sdah temenan lama, cmn gk bgtu deket.. Sempt ktmu bbrpa bulan seblumnya ..badannya smkin hari smkin kuruss,,, kuruss bangett,,, wajahnya gk frees...  Ada pnyakit kulit di sekujurr tubuhnyaa... Aku pikirr dia hnya pnyakit kulit,, mngkin dia kurus krna pnyakit dalam.  Stelah beberapa minggu terkhir denger smpet di larikan ke rumah sakit. Dan kmren dia hrus plng ke rumah allah  swt. Setelah aku korek info lebih dlm sama temen deketnya dia... Ternyata dia komsumsi arv sejak 2013, sblum komsumsi arv dia sehat sehat saja. Krna mngkin di pksakan minum arv jdii sepertii itu sakit. sakitan. di thun 2017 hrus pergi buat slmnya.jika pun aku tau klo dia komsumsi arv... Aku hentikan , tpii allah berkhndak lain...  Aku bersyukur kpda allah swt, dengan dikenalkan maha star, aku tau lebih dalam tentang pentingnya kesehatan. Trimksihlah pada tuhanmu.. Pada ibumu yg sllu berdoa di setiap langkahmu..  Setlah kjdian inii,,, semua temen aku kumpulin lakukan kopdar,, tentang pengertian hiv yg sesungguhnya membuat orang di bodohi,, pengertian arv dan bahaya arv,,, sertaa cantumkan bbrpa pnyakit dan solusi buat secaraa alam. Dan menyarankan agar tidak komsumsi arv.



Selasa, 18 April 2017

Konsumsi Daun Kelor? Ternyata Banyak Manfaatnya!

Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman dengan daun berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dan merupakan tanaman herbal dengan banyak penggunaan yang digunakan sebagai makanan dan sebagai pengobatan alternatif di seluruh dunia. Daun kelor telah diidentifikasi oleh para peneliti sebagai tumbuhan dengan banyak manfaat kesehatan termasuk nutrisinya dan manfaat untuk pengobatan. Berikut manfaat dari daun kelor :

Kaya Akan Nutrisi

Pengunaan Daun Kelor dalam dunia medis telah diklaim banyak komunitas berdasarkan pengalaman dan sekarang lambat laun dikonfirmasi oleh science. Daun Kelor dipercaya merupakan sumber dari vitamin c, kalsium, beta karoten, potassium dan protein. Daun Kelor merupakan sumber natural antioksidan karena memiliki kandungan flavonoids, ascorbic acid, carotenoids, and phenolics. 
Kandungan nutrisi Daun Kelor dalam satu cangkir dan daun yang dihaluskan (21 gram) mengandung:
Protein: 2 grams.
Vitamin B6: 19% of the RDA.
Vitamin C: 12% of the RDA.
Iron: 11% of the RDA.
Riboflavin (B2): 11% of the RDA.
Vitamin A (from beta-carotene): 9% of the RDA.
Magnesium: 8% of the RDA.
Note: RDA adalah recommended dietary allowance atau rekomendasi untuk diet harian

Penelitian juga mengungkapkan bahwa tiap bagian dari tumbuhan kelor, buah, biji, daun, bunga, kulit kayu, dan akarnya memiliki kandungan yang bermanfaat yang dapat membantu manusia. Dan sangat langka karena untuk sebuah tumbuhan yang memiliki banyak nutrisi penting dan yang lebik lagi dalam kuantitas yang tinggi. Daun Kelor sendiri memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan berbeda dibanding dengan yang ditemukan secara individual dalam beberapa jenis makanan dan sayuran.

Seperti yang kita ketahui, kebanyakan sayuran akan kehilangan nutrisi setelah dimasak. Namun penelitian mengungkakpkan bahwa daun kelor segar maupun yang sudah diolah menjadi bubuk, disimpan selama berbulan-bulan tanpa dimasukan ke kulkas tidak kehilangan nilai gizinya. Bahkan, daun yang dimasak di air mendidih menghasilkan 3 kali kandungan zat besi daripada daun segarnya.

Melindungi Dari Racun Arsenik
Makanan yang terkontaminasi arsenik merupakan masalah yang terdapat disekitar kita, dan beras merupakan makanan yang paling banyak mengandung arsenik. Walaupun kandungan arsenik tidak memperlihatkan gejala yang cepat, namun kontaminasi arsenik dalam jangka panjang dapat bebahaya. Studi melaporkan bahwa indikasi kontaminasi arsenik jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.

Beberapa penelitian pada tikus mengindikasikan bahwa Daun Kelor dapat melindungi dari kontaminasi jangka panjang racun arsenik.  Namun studi ini baru dilakukan pada hewan, belum dapat dipastikan apakah akan seefektif jika diberikan pada manusia, walaupun hasilnya sangat memuaskan.

Anti Inflamasi
Inflamasi adalah respon alami tubuh dalam menghadapai infeksi. Ini adalah mekanisme pertahanan tubuh yang penting, namun dapat menjadi masalah serius jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Inflamasi yang terus menerus dapat menjadi penyakit yang kronis termasuk penyakit liver dan bahkan kanker.
Daun kelor sudah banyak digunakan dalam dunia kesehatan, sepanjang dekade terakhir telah menyembuhkan banyak pernyakit akut dan kondisi kronis. Berdasarkan penelitian, daun kelor sangat efektif dalam penanganan inflamasi. Kandungan flavonols dan phenolic acid yang terkadung dalam Daun Kelor terkait dengan aktivitas anti inflamasi, anti oksidan, dan anti bakteri.

Anti mikroba
Bermacam-macam ekstrak tumbuhan Kelor dari mulai daun, biji, kulit kayu, akar dilaporkan memiliki potensi anti mikroba. Studi menunjukan bahwa ekstrak Daun Kelor memiliki potensi untuk mengatasi beberapa infeksi bakteri.


Melawan Radikal Bebas (Kaya Antioksidan)
Antioksidan melawan radikal bebas, molekul yang menyebabkan stres oksidatif, kerusakan sel, dan inflamasi. Polifenol adalah senyawa yang dapat mengurangi kerusakan akibat stres oksidatif pada jaringan tubuh. Sebuah penelitian melaporkan bahwa Daun Kelor memiliki kadar polifenol dengan jumlah yang tinggi. Dibanding bunga dan bijinya, Daun pada tumbuhan Kelor memiliki tingkat antioksidan yang lebih tinggi. 

Bahkan, satu studi pada wanita menemukan bahwa mengambil tujuh gram (1,5 sendok teh) ekstrak Daun Kelor bubuk setiap hari selama tiga bulan secara signifikan meningkatkan kadar antioksidan dalam darah.

Ekstrak Daun Kelor juga dapat digunakan sebagai pengawet makanan. Senyawa antioksidan dalam Daun Kelor dapat meningkatkan umur daging mentah dengan mengurangi oksidasi. Hal ini dibuktikan dengan penelitian pada beberapa ekor kambing. Kambing yang diberi suplementasi Daun Kelor menunjukan indikasi aktifitas antioksidan yang tinggi dibanding dengan kambing yang diberi supplementasi produk lain. 

Anti Kanker
Daun Kelor terbukti memiliki potensi pengobatan untuk melawan kanker, radang sendi, diabetes, dan beberapa penyakit. Penelitian mengungkapkan bahwa salah satu senyawa bioaktif dari Daun Kelor, niazimicin, memiliki peran sebagain inhibitor terhadap dua tahap pembentukan tumor pada tikus. Hasilnya, niazimicin menunjukan 50% penundaan dalam promosi tumor dan menurunkan aktifitas papilloma sebanyak 80% pada 10 minggu dan 17% pada 20 minggu promosi. Selain untuk menghalangi pertumbuhan tumor, senyawa niazimicin juga berkontribusi untuk efek anti karsinogenik.

Konsumsi Daun Kelor
Daun kelor dapat dimakan dari daun segar, dimasak atau dikeringkan. Daun Kelor dapat dikonsumsi seperti sayuran lainnya, karena Daun Kelor ini merupakan tumbuh yang sangat mudah diolah dan dikonsumsi. Daun kelor segar dapat digunakan dalam berbagai macam hidangan, atau dimasak sebagai sayuran seperti bayam. 
Selain dibuat menjadi masakan/sayuran, ternyata ada cara lain yang asik loh untuk mengonsumsi Daun Kelor.


Teh Herbal Daun Kelor
Cara membuat teh Daun Kelor :  
  • Pertama, cuci bersih beberapa Daun Kelor
  • Keringkan Daun Kelor .
  • Didihkan air, dan masukkan daun dalam panci mendidih. Masak sekitar 1 menit.
  • Saring airnya dan tempatkan daun yang sudah dimasak pada kain bersih.
  • Sekarang yang perlu anda lakukan adalah untuk menjaga daun ini di tempat yang gelap dan kering selama sekitar satu minggu lebih untuk dikeringkan.
  • Setelah benar-benar kering, seduh dalam air mendidih untuk membuat teh
Jika ingin yang lebih instan, bisa langsung mengonsumsi dari produk kemasan teh yang banyak dijual.

Sumber

A.M.

Minggu, 09 April 2017

Inkonsistensi Mainstream Tentang ARV Terhadap CD4

Menurut doktrin mainstream, terapi ARV (antiretroviral) dapat menaikan CD4 seseorang, dimana CD4 adalah angka untuk menunjukan imunitas orang tervonis HIV. Kata mereka, ARV bisa menekan virus HIV yang "memakan" imunitas, bila HIV ditekan maka imunitas atau CD4 akan naik dan jika tidak minum ARV maka CD4 akan drop karena HIV menghabisi imunitas.  bahkan bila CD4 dibawah 200 maka sudah bisa dikatakan sudah memasuki tahap AIDS.

Namun, ketika ada kasus orang yang rajin minum ARV lalu setelah dipantau ternyata CD4nya makin turun bukannya naik, mereka akan banyak berdalih, dengan alasan:
- "CD4 bukan patokan, karena dipengaruhi stress. kalau bahagia maka CD4 naik, bila stress maka CD4 turun."
- "yang penting viral load-nya undetectable, CD4 ga ngaruh, orang negatif saja CD4 nya naik turun"

screeenshot yang diambil dari diskusi di grup mainstream

Bila mereka bilang CD4 itu dipengaruhi tingkat stress, berarti imunitas naik turun bukan karena HIV, tapi karena stress. jadi untuk apa terapi ARV bila imunitas bisa ditingkatkan dengan menghindari stress? 

Lalu katanya lagi, angka CD4 tidak ada pengaruh dan bukan patokan imunitas sesungguhnya, lalu KENAPA masih perlu cek CD4 berkala dan menghabiskan uang dan tenaga?

Apakah sahabat tahu, bila perhitungan CD4 sebetulnya memang SANGAT SANGAT RELATIF?

Silakan anda buktikan sendiri, dalam 1 hari, anda lakukan tes CD4 di dua tempat berbeda, kami jamin, hasilnya akan jauh berbeda. bahkan ada yang pernah mencoba, di tempat A, dia mendapat angka 800an, di tempat B, hasilnya jeblok 120an, padahal itu di hari yang sama.

BILA mainstream saja sudah TIDAK KONSISTEN dengan perhitungan angka CD4 yang kata mereka menunjukan imunitas, haruskah kita percaya bahwa ARV meningkatkan imunitas?
BILA mainstream saja sudah mengatakan bahwa imunitas dipengaruhi tingkat stress, kenapa anda masih menenggak ARV? Seperti yang MAHA STAR kampanyekan, berdasarkan banyak sumber ilmiah, penurunan imunitas disebabkan banyak hal seperti stress, makanan dan gaya hidup tidak sehat, juga konsumsi obat-obatan. dengan melakukan perubahan gaya hidup dan pula makan, dan mengurangi tingkat stress, artinya anda sudah melakukan perbaikan imunitas. lalu untuk apa anda masih menelan racun yang mainstream sendiri tidak yakin apakah racun tersebut bisa menaikan imunitas?

Bangkit bersama MAHA STAR

A.S.

Sabtu, 01 April 2017

MAHA STAR Menjadi Bagian dari RETHINKING AIDS

Siapa yang tidak tau RETHINKING AIDS (RA), grup antimainstream internasional yang juga memiliki tujuan yang sama dengan MAHA STAR (MS) yaitu menyangkal, mengkritisi, dan menentang teori HIV/AIDS yang berkembang sekarang, juga terapi ARV yang terbukti memberikan efek samping seperti AIDS itu sendiri.

RA berdiri tahun 1991 setelah Dr. Peter Duesberg, ahli biologi sel dan molekuler mengkritisi doktrin bahwa HIV menyebabkan AIDS, terinspirasi dari fakta itu, ternyata banyak pakar medis yang juga sepakat dengan Duesberg, lalu mereka membentuk sebuah grup "The Group for the Scientific Reappraisal of the HIV/AIDS Hypothesis" yang sekarang berkembang menjadi Rethinking AIDS.
Hingga saat ini, RA sudah berkembang pesat menjadi asosiasi dari banyak pakar medis, akademis, aktivis HAM, dan jurnalis professional yang menentang doktrin HIV, AIDS, ARV. 
Komite RA pun terdiri dari ahli kedokteran, medis dan sains seperti ahli penyakit menular dari Inggris, professor kimia dari Amerika, pakar ilmu kandungan dari Jerman, bahkan jurnalis professional penerima award. daftar jajaran utama dan komite pendukung RA bisa dilihat disini.

Ajakan pada MAHA STAR
Beberapa hari setelah peringatan anniversary MS yang pertama bulan februari lalu, sebuah undangan  langsung dari presiden RA, David Crowe, mengajak MS menjadi satu dari banyak cabang RA yang tersebar diseluruh dunia. 

Kenapa harus MS? Menurutnya, MS adalah grup antimainstream dengan jumlah anggota terbanyak di Indonesia bahkan di Asia Tenggara, dia kagum dengan jumlah lebih dari 50 ribu orang hanya dari Indonesia saja dan bisa memediasi banyak diskusi rutin dan hidup setiap harinya. Dia pun salut dengan cara MS bergerak, yaitu dengan berinovasi menggunakan pendekatan teknologi digital yang bisa menjangkau banyak orang. hal seperti itu pun dilakukan oleh RA, namun publikasi RA sudah lebih maju dengan adanya jadwal publikasi radio rutin, juga press release untuk media ternama seperti CNN atau BBC. list press release yang pernah diterbitkan RA bisa dilihat disini.

Selain Indonesia, MAHA STAR juga diharapkan menjadi komunitas yang bisa merangkul para rethinker dari negara tetangga seperti Malaysia, Singapore, Brunei, Filipina, dan Thailand.
Saat ini, diantara banyak negara dalam daftar cabang RA, negara Indonesia menjadi satu-satunya negara di Asia yang memiliki cabang RA, dan itu diwakili MAHA STAR.

Manfaat bagi MAHA STAR
Lalu, apa manfaatnya bagi MAHA STAR bila bergabung dengan Rethinking AIDS?
dalam nota ke sepahaman, MAHA STAR bisa menggunakan berbagai publikasi RA sebagai sumber MS, MS juga punya kesempatan besar untuk berkomunikasi langsung dengan pakar medis dan akademis bidang kedokteran sebagai supporting committee professional untuk mendukung pergerakan MS dari sisi medis (apalagi, pakar medis di Indonesia masih cari aman dengan menelan mentah2 doktrin HIV), bahkan MS berhak mendapat publikasi secara internasional, baik itu disematkan di web RA, maupun pada publikasi lainnya.
Berikut adalah screenshot dari website RA, dimana MS disematkan dalam webnya:



Tampilan utama website RA bisa dilihat langsung disini.

Dengan makin melebarnya MAHA STAR membentangkan sayapnya ke kancah internasional, maka akan makin maju pula perkembangan MS kedepannya. Kalau mainstream disuapi dana dari donasi global fund dan menguras dana APBN negara yang mereka hamburkan untuk bagi-bagi kondom berkedok program VCT, maka MS akan disupport dengan sumberdaya ilmu dari pakar medis dari banyak negara, penguatan dan visibilitas lebih luas, guna berkontribusi pada para member agar selalu sehat dan paham terhadap isu-isu HIV/AIDS yang sebenarnya, sehingga cita-cita utama MS, yaitu hilangnya stigma dan diskriminasi pada isu ini bisa benar-benar tercapai.

Bangkit bersama MAHA STAR!

A.S.