Berikut adalah pengakuan dari salah satu MS Lover yang mengalami efek samping ARV, selain itu, dokter juga melakukan cek HIV dalam darahnya tanpa consent/persetujuan pemilik darah, hal ini jelas melanggar peraturan menteri kesehatan, dimana meskipun dokter mencurigai HIV karena pasien mengalami gangguan pernapasan (spt. TB), tetap harus ada persetujuan dari pasien untuk diambil darah dan dicek HIVnya. bila pasien menolak, maka pasien harus menandatangani surat pernyataan penolakan. lebih lenggap soal peraturan menteri terkait pengecekan HIV berdasarkan consent dapat dilihat di sini.
berikut adalah transkrip dari testimoni MS lover di grup diskusi MAHA STAR:
"Selamat malam Kawan M S aku mau cerita sedikit tolong kau opini ya...
Sebelum bulan puasa aku pulang dr rantau krn sakit dan sakit ini bisa dibilang parah krn aku kesulitan bernafas,bnr2 tersiksa tidak bisa nafas
Sesampainya di kampung halamana aku langsung masuk ugd stlh di periksa dokter aku hrs rawat inap,
Dg anehnya aku dimasukan keruang isolasi dan aku dibantu oksigen..
Tiap pagi dokter chek aku bahkan ambil darahku juga,
Selama smggu ku dirawat...pas hari terakhir mau pulang dokter mengajak q bwt bicara 4 mata
Stlh kita berdua diruangan khusus baru dokter itu memberi tahu klo aq di vonis hiv alangkah trkejutnya aq (catatan: dia diambil darah dan dicek HIV tanpa consent/persetujuan)
APakah dg sakit q yg awalnya sulit bernafas kenapa larinya jd hiv/aids
Tanpa memberi tahu cd4 nya brp lsg di vonis hiv
Smggu kemudian aq disuruh kontrol dan lsg disuruh minum arv...awal mula rasanya ngefly efek dr arv cukup lama efek obat itu .sudah hbs sebtol aq minum arv...tp sama2,jd parno minum obt itu karna skrg kaki kiri tangan kiri kayak mati rasa
Skrg jlnku gk normal sdkt pincang
Di buat berdiri udah gk kuat kayak mau ambruk
Dah 4 hr apa stop arv menurut kalian gmn? Lanjut apa stop slmanya
Mksh sblmnya
Salam sehat sllu"
dan berikut adalah screenshoot dari testimoni asli:
Jangan sampai ini terjadi lagi gara-gara kudet!
Gue enggak kudet,
bangkit bersama MAHA STAR!
0 komentar:
Posting Komentar