Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan tanaman dengan daun berbentuk bulat telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai, dan merupakan tanaman herbal dengan banyak penggunaan yang digunakan sebagai makanan dan sebagai pengobatan alternatif di seluruh dunia. Daun kelor telah diidentifikasi oleh para peneliti sebagai tumbuhan dengan banyak manfaat kesehatan termasuk nutrisinya dan manfaat untuk pengobatan. Berikut manfaat dari daun kelor :
Kaya Akan Nutrisi
Pengunaan Daun Kelor dalam dunia medis telah diklaim banyak komunitas berdasarkan pengalaman dan sekarang lambat laun dikonfirmasi oleh science. Daun Kelor dipercaya merupakan sumber dari vitamin c, kalsium, beta karoten, potassium dan protein. Daun Kelor merupakan sumber natural antioksidan karena memiliki kandungan flavonoids, ascorbic acid, carotenoids, and phenolics.
Kandungan nutrisi Daun Kelor dalam satu cangkir dan daun yang dihaluskan (21 gram) mengandung:
Protein: 2 grams.
Vitamin B6: 19% of the RDA.
Vitamin C: 12% of the RDA.
Iron: 11% of the RDA.
Riboflavin (B2): 11% of the RDA.
Vitamin A (from beta-carotene): 9% of the RDA.
Magnesium: 8% of the RDA.
Note: RDA adalah recommended dietary allowance atau rekomendasi untuk diet harian
Penelitian juga mengungkapkan bahwa tiap bagian dari tumbuhan kelor, buah, biji, daun, bunga, kulit kayu, dan akarnya memiliki kandungan yang bermanfaat yang dapat membantu manusia. Dan sangat langka karena untuk sebuah tumbuhan yang memiliki banyak nutrisi penting dan yang lebik lagi dalam kuantitas yang tinggi. Daun Kelor sendiri memiliki kandungan nutrisi yang lengkap dan berbeda dibanding dengan yang ditemukan secara individual dalam beberapa jenis makanan dan sayuran.
Seperti yang kita ketahui, kebanyakan sayuran akan kehilangan nutrisi setelah dimasak. Namun penelitian mengungkakpkan bahwa daun kelor segar maupun yang sudah diolah menjadi bubuk, disimpan selama berbulan-bulan tanpa dimasukan ke kulkas tidak kehilangan nilai gizinya. Bahkan, daun yang dimasak di air mendidih menghasilkan 3 kali kandungan zat besi daripada daun segarnya.
Melindungi Dari Racun Arsenik
Makanan yang terkontaminasi arsenik merupakan masalah yang terdapat disekitar kita, dan beras merupakan makanan yang paling banyak mengandung arsenik. Walaupun kandungan arsenik tidak memperlihatkan gejala yang cepat, namun kontaminasi arsenik dalam jangka panjang dapat bebahaya. Studi melaporkan bahwa indikasi kontaminasi arsenik jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung.
Beberapa penelitian pada tikus mengindikasikan bahwa Daun Kelor dapat melindungi dari kontaminasi jangka panjang racun arsenik. Namun studi ini baru dilakukan pada hewan, belum dapat dipastikan apakah akan seefektif jika diberikan pada manusia, walaupun hasilnya sangat memuaskan.
Anti Inflamasi
Inflamasi adalah respon alami tubuh dalam menghadapai infeksi. Ini adalah mekanisme pertahanan tubuh yang penting, namun dapat menjadi masalah serius jika berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Inflamasi yang terus menerus dapat menjadi penyakit yang kronis termasuk penyakit liver dan bahkan kanker.
Daun kelor sudah banyak digunakan dalam dunia kesehatan, sepanjang dekade terakhir telah menyembuhkan banyak pernyakit akut dan kondisi kronis. Berdasarkan penelitian, daun kelor sangat efektif dalam penanganan inflamasi. Kandungan flavonols dan phenolic acid yang terkadung dalam Daun Kelor terkait dengan aktivitas anti inflamasi, anti oksidan, dan anti bakteri.
Anti mikroba
Bermacam-macam ekstrak tumbuhan Kelor dari mulai daun, biji, kulit kayu, akar dilaporkan memiliki potensi anti mikroba. Studi menunjukan bahwa ekstrak Daun Kelor memiliki potensi untuk mengatasi beberapa infeksi bakteri.
Melawan Radikal Bebas (Kaya Antioksidan)
Antioksidan melawan radikal bebas, molekul yang menyebabkan stres oksidatif, kerusakan sel, dan inflamasi. Polifenol adalah senyawa yang dapat mengurangi kerusakan akibat stres oksidatif pada jaringan tubuh. Sebuah penelitian melaporkan bahwa Daun Kelor memiliki kadar polifenol dengan jumlah yang tinggi. Dibanding bunga dan bijinya, Daun pada tumbuhan Kelor memiliki tingkat antioksidan yang lebih tinggi.
Bahkan, satu studi pada wanita menemukan bahwa mengambil tujuh gram (1,5 sendok teh) ekstrak Daun Kelor bubuk setiap hari selama tiga bulan secara signifikan meningkatkan kadar antioksidan dalam darah.
Ekstrak Daun Kelor juga dapat digunakan sebagai pengawet makanan. Senyawa antioksidan dalam Daun Kelor dapat meningkatkan umur daging mentah dengan mengurangi oksidasi. Hal ini dibuktikan dengan penelitian pada beberapa ekor kambing. Kambing yang diberi suplementasi Daun Kelor menunjukan indikasi aktifitas antioksidan yang tinggi dibanding dengan kambing yang diberi supplementasi produk lain.
Anti Kanker
Daun Kelor terbukti memiliki potensi pengobatan untuk melawan kanker, radang sendi, diabetes, dan beberapa penyakit. Penelitian mengungkapkan bahwa salah satu senyawa bioaktif dari Daun Kelor, niazimicin, memiliki peran sebagain inhibitor terhadap dua tahap pembentukan tumor pada tikus. Hasilnya, niazimicin menunjukan 50% penundaan dalam promosi tumor dan menurunkan aktifitas papilloma sebanyak 80% pada 10 minggu dan 17% pada 20 minggu promosi. Selain untuk menghalangi pertumbuhan tumor, senyawa niazimicin juga berkontribusi untuk efek anti karsinogenik.
Konsumsi Daun Kelor
Daun kelor dapat dimakan dari daun segar, dimasak atau dikeringkan. Daun Kelor dapat dikonsumsi seperti sayuran lainnya, karena Daun Kelor ini merupakan tumbuh yang sangat mudah diolah dan dikonsumsi. Daun kelor segar dapat digunakan dalam berbagai macam hidangan, atau dimasak sebagai sayuran seperti bayam.
Selain dibuat menjadi masakan/sayuran, ternyata ada cara lain yang asik loh untuk mengonsumsi Daun Kelor.
Teh Herbal Daun Kelor
Cara membuat teh Daun Kelor :
- Pertama, cuci bersih beberapa Daun Kelor
- Keringkan Daun Kelor .
- Didihkan air, dan masukkan daun dalam panci mendidih. Masak sekitar 1 menit.
- Saring airnya dan tempatkan daun yang sudah dimasak pada kain bersih.
- Sekarang yang perlu anda lakukan adalah untuk menjaga daun ini di tempat yang gelap dan kering selama sekitar satu minggu lebih untuk dikeringkan.
- Setelah benar-benar kering, seduh dalam air mendidih untuk membuat teh
Jika ingin yang lebih instan, bisa langsung mengonsumsi dari produk kemasan teh yang banyak dijual.
Sumber
A.M.